“Duduk.” Kiera menerima salam dari Theo dan mempersilakannya untuk duduk. Karena jika tidak, Theo akan tetap pada posisi memberi hormatnya.
“Ini bukan di istana, tolong bersikap biasa saja.” Ujar Kiera.
“Bagaimana bisa kau tau?” Tanya Rendy menelisik.
“Perkenalkan, Saya Theodore, seorang penulis dari kerajaan Torch dan aku tahu siapa kau dan juga Nathaniel. Saya tidak akan membiarkan siapa pun masuk ke ruangan ini apalagi orang yang tidak jelas identitasnya. Saya tahu kalau Nathaniel adalah Pangeran Hira, karena itu Kiera pasti tuan Putri Torch.”
“Lalu kau tau dari mana kalau aku adalah Pangeran?” Tanya Nathan.
“Kalian pikir bagaimana Hasan bisa secerdas itu dalam IT? Tentu saja karna ia berguru padaku. Hasan murid terbaik di club IT milikku.” Jawab Theo.
“Kau meretas profil istana?” Tanya Nathan dengan air muka yang suram.
“Kalian meretas tulisan pribadi milik saya, kakak senior kalian juga membocorkan identitas saya. Saya hanya melakukan hal yang sama. Yaa walaupun profil istana sangat sulit ditembus karena passwordnya yang berubah setiap lima belas sekali, tapi saya berhasil. Kita impas bukan?”
“Lalu apa kau tahu dimana buku Mahkota yang hilang?” Tanya Kiera.
Hening sejenak.
“Ada peribahasa, 'Tempat paling aman, adalah tempat paling berbahaya'. Lalu bagaimana jika kita balik?” Ujar Theo.
“Maksudmu, 'Tempat paling berbahaya adalah tempat paling aman'?” Ujar Rendy.
“Lalu tempat mana yang paling berbahaya bagi masyarakat biasa di negri ini?” Tanya Theo.
Tiga sekawan mulai berpikir, menjadikan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
“Istana?” Ujar Nathan.
“Kiera, perpustakaan istana menjadi tempat favoritmu, bukan?” Tanya Theo.
“Tidak mungkin di sana. Bagaimana bi‐” Kalimat Kiera terputus saat mengingat pesan terakhir antara ia dengan Pangeran Jindra.
“Tentu saja bisa. Kekuatan orang dalam.” Ujar Theo.
“Siapa yang berani berkhianat seperti ini?” Ujar Nathan.
“Berkhianat? Kau sebut calon mertuamu penghianat?”
DEG!
“Maksudmu...”
“Raja Josue Miller, turut andil dalam menyembunyikan buku 'Mahkota yang hilang'. Kau sebaiknya mencari tahu sendiri dimana posisi buku itu, tuan Putri.” Ujar Theo.
Rumah yang kamu anggap tempat paling aman, bisa menjadi tempat paling berbahaya tanpa kamu sadari.